BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nanas merupakan tanaman buah berupa
semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah
danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut
pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina. Nanas berasal dari
Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana sebelum masa
Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina
dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599). Di
Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan
di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara
di daerah tropik dan sub tropik.
Sentra penanaman nanas di dunia
berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading,
Mexico dan Puerte Rico. Di Asia tanaman nanas ditanam di negara-negara
Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia terdapat di daerah Sumatera utara,
Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pada masa mendatang amat
memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan nanas dalam skala yang
lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya.
Luas panen nanas di Indonesia +
165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000
hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan
pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yang dibudidayakan di Indonesia.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.2.1
Untuk mengetahui sejarah nanas
1.2.2
Untuk mengetahui cara budidaya tanaman nanas.
1.2.3
Untuk mengetahui manfaat dari nanas
1.2.4
Untuk mengetahui perkembangan nanas di Indonesia
BAB II
BUDIDAYA
TANAMAN NANAS
A.
SEJARAH , KLASIFIKASI dan MORFOLOGI NANAS
1. Sejarah Tanaman
Nanas berasal dari Amerika Selatan,
tepatnya di Brasil. Tanaman ini telah dibudidayakan penduduk pribumi disana
sejak lama. Kemudian pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke
Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599).
2. Klasifikasi dan Morfologi
Dalam klasifikasi atau sistematika
tumbuhan (taksonomi), nanas termasuk dalam famili bromiliaceae. Kerabat
dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan
tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A.
Fritzmuelleri, A. Adapun secara lengkap, klasifikasi tanaman Nanas adalah
sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
(tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas
: Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo
: Farinosae (Bromeliales)
Famili
: Bromiliaceae
Genus
: Ananas
Species
: Ananas
comosus (L) Merr.
Tanaman nanas berbentuk semak dan
hidupnya bersifat tahunan (perennial). Tanaman nanas terdiri dari akar,
batang, daun, batang, bunga, buah dan tunas-tunas. Akar nanas dapat dibedakan
menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran yang terbatas
Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar serabut (monocotyledonae).
Kedalaman perakaran pada media tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm,
sedangkan di tanah biasa jarang mencapai kedalaman 30 cm .
Batang tanaman nanas berukuran cukup
panjang 20-25 cm atau lebih, tebal dengan diameter 2,0 -3,5 cm, beruas-ruas
(buku-buku) pendek. Batang sebagai tempat melekat akar, daun bunga, tunas
dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena
disekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai bunga atau buah merupakan
perpanjangan batang .
Daun nanas panjang, liat dan tidak
mempunyai tulang daun utama. Pada daunnya ada yang tumbuh dari duri tajam
dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada pula yang durinya hanya ada di
ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke satu arah menghadap ujung
daun .
Daun nanas tumbuh memanjang sekitar
130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan daun sebelah atas halus
mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris atau coklat
kemerah-merahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna keputih-putihan
atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi
antara 70-80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang
mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri .
Nanas mempunyai rangkaian bunga
majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat hermaprodit dan berjumlah antara
100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga
membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10 kuntum. Pertumbuhan bunga
dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas memakan waktu 10-20 hari. Waktu
dari menanam sampai terbentuk bunga sekitar 6-16 bulan.
Pada umumnya pada sebuah tanaman
atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh satu buah saja. Akan tetapi, karena
pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah pada satu tangkai
yang disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung buah biasanya
tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu
yang biasa disebut multiple crown (mahkota ganda).
B.
JENIS DAN SYARAT TUMBUH NANAS
1. Jenis atau Varietas Nanas
Berdasarkan habitat tanaman,
terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayenne
(daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri
tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil,
berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi
(daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas
kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene
dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat,
Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di
Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang dikategorikan unggul
adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang
2. Syarat Tumbuh
Daerah penyebaran nanas ialah 300
LU dan 300 LS dari khatulistiwa. Tanaman nanas
memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh
baik. Faktor iklim ini mencakup curah hujan, ketinggian, kelembapan, suhu dan
cahaya matahari.
Pada umumnya tanaman nanas ini toleran
terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar
1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan
salju karena rendahnya suhu. 0C.
Nanas tumbuh pada daerah dataran
rendah dengan ketinggian 100-200 m di atas permukaan laut. Di daerah dataran
tinggi, tanaman ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 m dpl.
Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.
Kelembapan tanah yang berlebihan
pada awal pembungaan dapat menghambat pertumbuhan buah dan menghasilkan daun
yang berlebihan. Sedangkan kelembapan yang berlebihan pada saat pembungaan akan
menurunkan mutu. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 29-32 0C,
tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10.
Tanaman nanas dapat tumbuh dengan
baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya,
dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
3. Kesuburan Tanah
Pada umumnya hampir semua jenis
tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun
demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan
banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah
Kesuburan tanah dapat meningkatkan
produktivitas, oleh karenanya tanah yang digunakan untuk menanam nanas sebaiknya
memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang subur terdiri atas hawa (udara)
25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organic 5 %. Atas dasar tersebut,
maka kesuburan tanah dinilai atas dasar tinggi rendahnya kadar mineral (unsur
hara essensia makro dan mikro) dan mudah sukarnya mineral diserap tanaman.
Derajat keasaman yang cocok adalah
dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5)
menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH
4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang,
Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
C.
TEKNIK BUDIDAYA NANAS
1. Teknik Perbanyakan Tanaman.
Teknik perbanyakan tanaman nanas
dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif dapat
digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, stek
batang dan dengan cara kultur in vitro. Cara kultur in vitro
biasanya digunakan untuk memproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah
besar. Sedangkan cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan
persemaian.Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang
pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
Cara perbanyakan bibit tanaman nanas yang akan ditulis
disini adalah dari bibit tunas batang dan dari stek.
1. Bibit Tunas
Batang.
Adapun cara pembibitan dari tunas
batang adalah sebagai berikut :
1). Memilih tunas batang yang akan digunakan untuk
pembibitan. Tanaman nanas dalam keadaan sedang berbuah atau telah dipanen.
Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm.
2). Kemudian memotong daun-daun dekat pangkal pohon,
untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan
selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman
langsung segera ditanam.
2. Bibit Nanas
dari Stek.
Adapun cara pembibitan dari stek adalah sebagai
berikut :
1). Memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya
sepanjang 2,5 cm.
2). Membelah potongan menjadi 4 bagian yang
mengandung mata tunas
3). Potongan-potongan tersebut disemaikan dalam media
pasir bersih
4). Setelah 3,5 bulan, bibit akan mencapai ketinggian
25-35 cm. maka bibit bisa langsung ditanam di kebun
2. Pembibitan Tanaman.
Adapun tahap-tahap pembibitan
tanaman nanas adalah sebagai berikut :
1). Persemaian Tanaman.
Persemaian untuk nanas memerlukan
perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian
berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk
mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan
sedalam 1,5 – 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga
agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian
dengan lembar plastic tembus cahaya (bening).
Stek batang nanas dibiarkan bertunas
dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan dengan pupuk
kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang
halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir
adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian
pembesaran bibit.
2). Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan pembibitan/persemaian
penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu
lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan
pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan.
Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
3). Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan
jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan
3. Penanaman Tanaman.
1). Pengolahan Media Tanam
a) Persiapan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada
lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik
adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak
diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat
keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik
pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung
dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
b) Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu lahan, perlu
dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar
lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan
dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa
berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal
selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan siap ditanami.
c) Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem
tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian
di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan
dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar
bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan
atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
d) Pengapuran
Derajat kemasaman tanah yang sesuai
untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit
atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata
dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi
asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya
berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera
dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
e) Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan
pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian:
dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam.
Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal
pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya
nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
2). Teknik Penanaman
a) Penentuan Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata
letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu
setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem
baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun
antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan
adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak
antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak
tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2
barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x
30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/
kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak
antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem
baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah
kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
b) Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak
tanam yang dipilih sesuai dengan system tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x
30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
c) Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada
awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam
sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas
sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing
satu bibit per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal
batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak
langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan
basah; (5) penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal
batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
3). Pemeliharaan Tanaman
a) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan
karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman
nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan
teknis penanaman atau faktor bibit.
b) Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk
membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam
hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput liar sering menjadi
sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput
liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan
dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan
mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan
digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk
guludan.
c) Pembubunan
Pembubunan diperlukan dalam
penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika
diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di
sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih
dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk
memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup
kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
d) Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman
berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang
tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis
pupuk yang digunakan adalah:
a) Pupuk NPK tablet (Pamafert)
Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap
tablet. Dosis anjuran satu tablet tiap tanaman
b) Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36
dan KCl
1. Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg +
KCl 50 kg per
hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali
dengan dosis yang
sama.
2. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam
dipupuk dengan
ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha.
Pada umur 6
Bulan dipupuk kandang 10 ton/ha.
Cara pemberian pupuk
dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman
nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama
pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan
urea per hektar.
e) Pengairan dan Penyiraman
Sekalipun tanaman nanas tahan
terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan
air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam seminggu atau
tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan untuk
merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Pengairan dilakukan 2
minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas
kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu pengairan yang paling baik adalah sore
dan pagi hari dengan menggunakan mesin penyemprot atau embrat.
D.
HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
a). Penggerek buah (Thecla basilides Geyer)
Ciri:
Kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina
meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk
larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup
bulu-bulu halus pendek.
Gejala:
Menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging
buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah,
kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
Pengendalian:
(1) Non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta
membuang bagian tanaman yang terserang hama;
(2) Kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus
dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang
dianjurkan.
b). Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
Ciri:
Berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva
berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.
Gejala:
Menyerang tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah
dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri).
Pengendalian:
Dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan
pemberian insektisida.
3) Lalat buah (Atherigona sp.)
Ciri:
Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas
luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.
Gejala:
merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk
lunak.
Pengendalian:
(1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun,
membuang buah yang terserang lalat buah;
(2) kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang
mangkus dan sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi
yang dianjurkan.
4) Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
Ciri:
Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar
1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata besar.
Gejala:
menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel
daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan
yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
Pengendalian:
(1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang;
(2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan
insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yang dianjurkan.
5) Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
Ciri:
Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan
datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan
daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Pengendalian:
Dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau
Curacron 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
6) Ulat buah (Tmolus echinon L)
Ciri:
Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat
serta larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil.
Gejala:
menyerang buah nanas dengan cara menggerek dan membuat
lubang yang menyebabkan buah berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong
bagian tanaman yang terserang berat.
Pengendalian :
dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara
mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada
konsentrasi yang dianjurkan
7) Hama lain:
rayap, tikus, nematoda, bintil akar dan kutu tepung
jeruk juga kadang- kadang menyerang tanaman nanas.
2. Penyakit
1). Busuk hati dan busuk akar
Penyebab:
Cendawan Phytophthora parasitica Waterh dan P.
cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk
akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman
inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang
mengandung bahan organik dan kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.
Gejala:
Pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau
belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian
pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman
mati; pembusukan pada system perakaran.
Pengendalian:
(1) non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan
drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut
tanaman yang sakit;
(2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan
fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
2) Busuk pangkal
Penyebab:
cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn
atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering
disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya
luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan dan tanah. Gejala:
pada bagian pangkal batang, daun, buah dan bibit
menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau
bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
Pengendalian:
(1) non kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit
sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca
kering, dan menghindari luka-luka mekanis;
(2) kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan
fungisida Benlate.
3) Penyakit Lain
Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah
disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh
cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang belum
diketahui secara pasti jenisnya.
Pengendalian:
Harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan
bibit yang
sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara
intensif, pemotongan/pencabutan
dan pemusnahan tanaman yang sakit.
3. Gulma
Penurunan produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak
dan dominannya gulma karena pemberian mulsa yang kurang baik sehingga
pertumbuhan rumput subur.
E.
PANEN DAN PASCA PANEN NANAS
1. Panen
1). Ciri dan Umur Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah
nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit
yang berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah
setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen
setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri
buah nanas yang siap dipanen:
a) Mahkota buah terbuka.
b) Tangkai buah mengkerut.
c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya
bulat.
d) Warna bagian dasar buah kuning.
e) Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
2). Cara Panen
Tata cara panen buah nanas: memilih
buah nanas yang menunjukkan tanda-tanda siap panen. Pangkal tangkai buah
dipotong secara mendatar/miring dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan
dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak dan memar.
3). Periode Panen
Tanaman nanas dipanen setelah
berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali.
Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada.
Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya
lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman
nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman
dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru.
4). Prakiraan Produksi
Potensi produksi per hektar pada
tanaman nanas yang dibudidayakan intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada
umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung jenis nanas dan sistem tanam.
2. Pascapanen
Buah nanas termasuk komoditi buah
yang mudah rusak, susut dan cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen
memerlukan penanganan pascapanen yang memadai.
1. Pengumpulan
Setelah panen dilakukan pengumpulan
buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.
2. Penyortiran dan Penggolongan
Kegiatan sortasi dimulai dengan
memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara tersendiri dari
buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang
seragam, jenis maupun tingkat kematangannya
3. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan jika harga
turun, sehingga untuk menunggu harga naik maka dilakukan penyimpanan. Buah
nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar
5 derajat C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Kegiatan pengemasan dimulai dengan
mengeluarkan buah nanas dari lemari pemeraman, lalu dipilih (sortasi)
berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian buah nanas dibungkus
dengan kertas pembungkus lalu dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu atau
dos karton bergelombang. Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x 30 cm yang diberi
lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas
secara teratur pada alat pengangkutan, buah nanas diangkut dan dipasarkan ke
tempat pemasaran.
F.
MANFAAT NANAS
1. Kandungan
Bromelin Pada Tanaman Nanas
Bromelin merupakan salah satu jenis
enzim protease sulfhidril yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada
protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino.
Bromelin ini berbentuk serbuk amori dengan warna putih bening sampai
kekuning-kuningan, berbau khas, larut sebagian dalam: Aseton, Eter, dan CHCL3,
stabil pada pH: 3,0 – 5,5. Suhu optimum enzim bromelin adalah 50°C- 80°C.
Enzim ini terdapat pada tangkai,
kulit, daun, buah, maupun batang tanaman nanas dalam jumlah yang berbeda.
Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin lebih banyak terdapat pada batang
yang selama ini kurang dimanfaatkan. Distribusi bromelin pada batang nanas
tidak merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan bromelin pada jaringan
yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali bahkan
kadang-kadang tidak ada sama sekali. Sedangkan bagian tengah batang mengandung
bromelin lebih banyak dibandingkan dengan bagian tepinya
Berdasarkan hasil penelitian
Muniarti (2006) buah nanas yang masih hijau atau belum matang ternyata
mengandung bromelin lebih sedikit dibanding buah nanas segar yang sudah matang.
Penelitian yang lain menunjukkan buah yang matang karena diperam memiliki
kandungan yang lebih sedikit dibandingkan buah yang masih hijau.
Buah nanas mengandung enzim
bromelin, enzim tersebut terdapat pada hati, kulit, dan tangkai nanas.
Kandungan enzim bromelin pada bagian-bagian buah bervariasi, kandungan bromelin
pada masing-masing bagian buah dapat dilihat pada tabel berikut :
Kandungan Bromelain dalam Buah Nanas
(Murniati, 2006)
Bagian Buah
|
Jumlah Bromelin (%)
|
1. Buah Utuh Masak
2. Daging Buah Masak 3. KulitBuah 4. Tangkai Buah 5. Buah Utuh Matang 6. Daging Buah Mentah |
1. 0,060-0,080
2. 0,080-0,125 3. 0,050-0,075 4. 0.040-0,060 5. 0,040-0,060 6. 0,050-0,070 |
2. Manfaat Enzim Bromelin pada
Tanaman Nanas
Protein “bromelain” memiliki
potensi yang sama dengan “papain” yang ditemukan pada pepaya yang dapat
mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat sebagai
penghancur lemak. Dalam bidang industri pangan maupun nonpangan seperti
industri daging kalengan, minuman bir dan lain-lain. Selain itu Bromelain dapat
dimanfaatkan sebagai masker kecantikan, memperbaiki produk daging kornet, waktu
dan memperbaiki pemanggagan roti, pembungkus sosis. Berikut bebrapa manfaat
enzim bromelain ;
a. Mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya
agar mudah untuk diserap oleh tubuh.
b. Membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi
pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh.
c. Membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga
mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal
d. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang
penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan,
dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme
protein dan karbohidrat.
e. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan
mengimbangi kadar keasaman dalam darah. Nanas menaikan kadarbasa darah dan
membantu meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih di
dalam tubuh
3. Manfaat Lain dari Nanas
Selain enzim bromelain diatas, dalam
tanaman maupun buah nanas tedapat dekstrosa, laevulosa, manit, sakarosa, asam
organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam sitrat dan gula.
Secara garis besarnya, selain
manfaat bromelain yang tersebut diatas, nanas memunyai manfaat lain yang bisa
digunakan oleh manusia, antara lain ;
a. mengobati batuk, demam, haid tidak teratur,
membangkitkan nafsu makan, mulas, obat cacing, radang tenggorokan, sembelit,
amandel, sakit kuning, kaplan dan ketombe.
b. Dapat menghambat pertumbuhan sel tumor dalam
jaringan karena mengandung enzim peroksidase yang mempunyai keunggulan sebagai
komponen anti tumor.
c. Nanas mengandung citric dan malic acid yang memberi
rasa manis dan asam pada buahnya. Asam ini membuat nanas menjadi bahan makanan
yang digunakan secara luas untuk membuat masakan asam manis.
d. Kandungan serat dan kalium dalam buah nanas dapat
digunakan untuk mengobati obat sembelit dan gangguan pada saluran air
kencing. Minum segelas sari nanas segar dicampur dengan sedikit lada dan
garam berkhasiat untuk menyembuhkan mual-mual di pagi hari, pengeluaran empedu
berlebihan, selesma (flu), wasir dan kurang darah. Penyakit kulit seperti
gatal-gatal, eksim dan kudis juga dapat diobati dengan diolesi sari buah nanas.
e. Nanas juga mengandung serat yang berguna untuk
membantu proses pencernaan. Menurunkan kolesterol dalam darah dan mengurangi
resiko diabetes dan penyakit jantung.
f. Serat dari 150 gram nanas setara dengan separuh
dari jeruk. selain itu kandungan vitamin dan mineral menjadikan nanas sumber
yang bagus untuk vitamin C dan berbagai macam vitamin lainnya.
g. Asam chlorogen, yaitu antioksidan yang banyak
terdapat di buah-buahan juga dapat ditemukan pada nanas. Asam ini memblokir
formasi dari nitrosamine, zat yang dapat menyebabkan kanker. Nitrosamine
terbentuk ketika daging olahan yang diberi pengawet dipanaskan pada suhu
tinggi.
h. Zat valine dan leucine yang terdapat di dalam nanas
juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan
otot. Zat ini juga termasuk salah satu zat esensial yang diperlukan untuk
mempertahankan kadar energi tubuh kita.
Adapun kandungan gizi dari nanas menurut BPPHP adalah
sebagai berikut ;
No.
|
Kandungan gizi
|
Jumlah
|
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 |
Kalori
Protein Lemak Karbohidrat Fosfor Zat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air Bagian dapat dimakan |
52,00 kal
0,40 g 0,20 g 16,00 g 11,00 mg 0,30 mg 130,00 SI 0,08 mg 24,00 mg 85,30 g 53,00 |
4. Hal-hal yang perlu diwaspadai
dalam nanas
Meskipun ada seabrek keuntungan
dalam mengkonsumsi nanas, namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai agar
tidak terjerumus dalam kessakitan atau penyesalan. Antara lain;
a.Kosumsi yang berlebihan dapat mengakibatkan
keguguran pada ibu hamil, karena enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai
bahan kontrasepsi Keluarga Berencana untuk memperjarang kehamilan.
b.Bagi beberapa orang, mengkonsumsi nanas terlalu
banyak dapat menyebabkan sakit kepala.
c.Nanas dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian
orang. Sebagian orang dapat merasakan gejala alergi seperti kulit menjadi merah
dan gatal setelah mengkonsumsi nanas.
d.Selain itu nanas juga dapat menyebabkan diare atau
mual pada sebagian orang. Hal ini dapat terjadi jika orang yang alergi terhadap
nanas mengkonsumsi nanas dalam jumlah besar.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Tanaman
nanas merupakan tanaman hortikultura yang keras karena dapat tumbuh di tanah
yang kering.
2. Produksi
buah nanas dapat dipanen berulang kali sehingga digolongkan kedalam tanaman
tahunan karena dapat hidup bertahun-tahun.
3. Buah
nanas tergolong kedalam buah klimaterik karena proses pematangan buah masih
berlangsung setelah dipanen.
4. Pembibitan
nanas tidak berasal dari buah nanas sendiri, tetapi dari tunas yang tumbuh dari
batang utama nanas setelah berumur >5 tahun dan bisa melalui stek.
3.2 Saran
Di
Indonesia pembudidayaan nanas sudah merata dan terdapat di berbagai tempat di
Indonesia seperti Sumatera Utara, Riau , Jambi, Bogor, Palembang, Subang, dll.
Dengan banyaknya pembudidayaan nanas di Indonesia otomatis produksi yang
dihasilkan banyak juga. Untuk itu sebaiknya pemerintah berpartisipasi dalam
pemasaran nanas agar sesuai dengan harga
yang cocok supaya para petani tidak rugi. Dengan produksi buah nanas yang
melimpah di Indonesia supaya tidak busuk dalam pemasaran tersebut sebaiknya
langsung dipasarkan atau dioloah ke dalam berbagai jenis makanan sehingga
sebaiknya pemerintah berpartisipasi di dalamnya.
Soal
1. Jelaskan
morfologi tanaman nanas dan manfaat tanaman nanas ?
2. Jelaskan
syarat tumbuh tanaman nanas yang baik ?
3. Sebutkan
dan jelaskan cara perbanyakan pembibitan tanaman nanas ?
4. Sebutkan
dan Jelaskan pengolahan media tanam dalam penanaman tanaman nanas?
5. Bagaimana
cara pemberian pupuk pada tanaman nanas ?
6. Sebutkan
hama dan penyakit serta cara pengendaliannya pada tanaman nanas?
7. Bagaimana
ciri-ciri panen pada tanaman nanas?
8. Bagaimana
cara panen pada tanaman nanas ?
9. Jelaskan
bagaimana penanganan pasca panen pada tanaman nanas ?
10. Jelaskan
manfaat enzim bromelin pada tanaman nanas ?
DAFTAR PUSTAKA
Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan Dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi. Tentang Budidaya Pertanian. http://www.ristek.go.id.
AAK. 1998. Bertanam
Pohon Buah-buahan. Kanisius. Yogyakarta
Ashari,
Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press
(UI-Press). Jakarta
Buah-buahan
Yang Dapat Dimakan. PT. Gramedia Pustaka Utama dan Prosea Indonesia &
European Commission. Jakarta.
http://ibnati.blogspot.com/2011/11/budidaya-nanas.html
http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/vi-manfaat-nanas/#more-116
http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/v-panen-dan-pasca-panen-nanas/#more-115
http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/iii-teknik-budidaya-nanas/
http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/03/nanas-part-2/#more-82
http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/iv-hama-dan-penyakit/#more-113
trimakasih atas infonya...
BalasHapusminta izin copas buat tugas ya... sukses selalu...
JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda